Isnin, Ogos 17, 2009

@iNI Antara program wajib madah pengucapan awam,,alhamdulillah,,daku dapat "A"..
apapun madah ni mmg banyak mengajar diriku akan keyakinan dan kekuatan,,
aku mmg suka bercakap,huhhu,,
thanks,,Dr.JUmali,,,
rindu lak dgn madah ni,,sbb dah xdtawarkan untuk sem ni,,2sem aku setia dgn madah ni,,

PENGERTIAN C.I.N.T.A MENURUT habiburahman el sirazy

Rabu, Ogos 12, 2009

IMbauan SekeLumiT KEnaNGan Di SEJASA

dalam hidup ni kadang2 kita tak jangka cacian orang lain,,kadang2 jugak kita tak mnjangkakan pujian orang sekeliling kita,,,walaupun cacian itu pahit rasanya,,nak ditelan begitu memeritkan tapi itulahkehidupan sebenarnya,,

kenangan dan pengalaman datang dan pergi dalam hidup kita,,,ada masanya kita payah nak melupakan kenangan2 manis yang tercatat dalam hidup kita,,,namun,kenangan pahit dan perit juga kita sentiasa ingat dan tanam jauh di susut hati kita,,KNP??

entahlah,,soalan tu payah nak diungkaikan,,tapi itulah,,apa yang aku pasti daripada pengalaman kita yang pahit dan perih itulah sebenarnya memberi motivasi dan dorongan untuk terus berjaya...
masih kekal di ingatan aku saat aku menelefon mak aku daripada public phone asrama..
aku dail no umah aku,,
"assalamualaikum,mak,,"
"waalaikumsalam,,hah,,lupa mak nak bagitahu,,3hari dah berdering2 telefon umah kita
ni,,orang tepon nak cakap dgn ko,,ada hal penting katanya,,mak pulak tak ingat apa yang
diorang nak cakap...tapi tak silap mak diorang ada sebut 1hal,,sal orang
meninggal,,,erm,,,hah,,kawan ko meninggal,,nama dia apa yea,,aduh,,mak lupalah,,tapi
yang mak ingat,,ERm,,FEIZAL....hah,,betulla,,FEIZAL,,,,"

saat tu aku hampir rebah ke belakang,,nasib gagang telepon tu aku dah lepaska,,n mujurlah aimi ada kat belakang aku,,tapi kalo aku rebah pun aku comfirm aimi tak dapat nak tahan,,dia pun kecik sangat,,,

"yeke???innalillah,,"

saat tu jugak hati aku berkecai entahlah jadi apa,,,kecewa yang amat sangat2..

BERSAMBUNG>>>>>>

Ahad, Ogos 09, 2009

Sinopsis Ketika cinta Bertasbih




Abdullah Khairul Azzam – 28 tahun- pemuda tampan dan cerdas dari sebuah desa di Jawa Tengah. Dari kecil, Azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi pekertinya. Atas usahanya yang gigih dia berhasil memperoleh bea siswa untuk belajar di Al Azhar Mesir selepas menamatkan Aliyah di desanya.

Baru setahun di Kairo dan menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan Sempurna), ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam mau tidak mau harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya, dikarenakan adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu, dia sendiri harus menyelesaikan studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai membagi waktu untuk belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan di lingkungan KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan keuletannya dalam memasak, Azzam menjadi populer dan dekat dengan kalangan staf KBRI di Cairo. Tapi hal itu berimbas pada kuliah Azzam, sudah 9 tahun berlalu, ia belum juga menyelesaikan kuliahnya.

Seringnya Azzam mendapatkan job di KBRI Cairo mempertemukan ia dengan Puteri Duta Besar, Eliana Pramesthi Alam. Eliana adalah lulusan EHESS Perancis yang melanjutkan S-2 nya di American University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga terkenal di kalangan mahasiswa karena kecantikannya. Ia bahkan pernah diminta main di salah satu film produksi Hollywood, juga untuk Film layar lebar dan Sinetron di Jakarta. Segudang prestasi dan juga kecantikan Eliana membuat Azzam menaruh hati pada Eliana. Tetapi Azzam urung menjalin hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena selain sifat dan kehidupannya yang sedikit bertolak belakang dengan Azzam, juga karena nasihat dari Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan keluarga Eliana.

Apa yang dikatakan Pak Ali cukup terngiang-ngiang di benaknya, bahwa ada seorang gadis yang lebih cocok untuk Azzam. Azzam disarankan untuk buru-buru mengkhitbah (melamar) seorang mahasiswa cantik yang tak kalah cerdasnya dengan Eliana. Dia bernama Anna Althafunnisa, S-1 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria dan sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar – Cairo, yang juga menguasai bahasa Inggris, Arab dan Mandarin. menurut Pak Ali, kelebihan Anna dari Eliana adalah bahwa Anna memakai jilbab dan sholehah, bapaknya seorang Kiai Pesantren bernama Kiai Luthfi Hakim.

Ada keinginan Khaerul Azzam untuk menghkhitbah Anna walaupun ia belum pernah bertemu atau melihat Anna. Karena tidak punya biaya untuk pulang ke Indonesia, Pak Ali menyarankan supaya melamar lewat pamannya yang ada di Cairo, yaitu Ustadz Mujab, dimana Azzam sudah sangat mengenal ustadz itu. Dengan niat penuh dia pun datang ke ustadz Mujab untuk mengkhitbah Anna Althafunnisa. Tapi ternyata lamaran itu ditolak atas dasar status. Karena S-1 Azzam yang tidak juga selesai, dan lebih dikenal karena jualan tempe dan baso. Selain itu, Anna telah dikhitbah lebih dulu oleh seorang pria yang alih-alih adalah Furqon, sahabat Azzam yang juga mahasiswa dari keluarga kaya yang juga cerdas dimana dalam waktu dekat akan menyelesaikan S-2 nya. Azzam bisa menerima alasan itu, meskipun hatinya cukup perih.

Tetapi kemudian Furqon mendapat musibah yang sangat menghancurkan harapan-harapan hidupnya. Hal tersebut membuatnya menghadapi dilemma antara ia harus tetap menikahi Anna yang telah dikhitbahnya, tetapi itu juga sekaligus akan dapat menghancurkan hidup Anna.

Sementara itu Ayyatul Husna, adik Azzam yang sering mengirim berita dari kampung, membawa kabar yang cukup meringankan hati Azzam. Agar Azzam tidak perlu lagi mengirim uang ke kampung dan lebih berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya. Karena selain Husna telah lulus kuliah di UNS, ia juga sudah bekerja sebagai Psikolog. Keahlian Husna dalam menulis sudah membuahkan hasil. Penghasilan Husna cukup dapat membiayai kebutuhan adiknya yang mengambil program D-3, serta adik bontotnya yang bernama Sarah yang masih mondok di Pesantren.

Azzam yang sudah sangat rindu dengan keluarganya memutuskan untuk serius dalam belajar, hingga akhirnya berhasil lulus. Azzam pun menepati janjinya ke keluarganya untuk kembali ke kampong dan segera mencari jodoh di sana, memenuhi amanat ibunya. Walaupun sebenarnya masih terbersit sedikit harapan untuk tetap mendapatkan hati Anna.

Apakah mungkin Azzam akan berjodoh dengan Anna? Ataukah Eliana yang sebenarnya juga masih penasaran dengan Azzam? Ataukah Azzam berhasil menemukan tambatan hatinya di Indonesia?..

UmSyiAt AL-LuRgah Al-AraBia,,









Lama rasanya tak updatekan page aku nie,,hhuhhuhu,,kebusyan melanda diri ini,,
bayangkan jelah,,untuk sem ni sahaja aku amik 22 kredit hours untuk sajana muda,,maknanya dari ari isnin-jumaat,,manakala lak 9 kredit hours lagi aku amik untuk diploma pentadbiran kehakiman dan guaman islam pulak,,kelas setiap sabtu,,9 pagi-4ptg,,4ptg -6ptg lak,,aku berkejar ke klas koku lak,,inilah pengalaman blaja yang paling penat sekali,,,tapi tak pa demi cita2 aku gagahkan diri aku gak,,

Untuk pengetahuan semua,,minggu lepas bermula 3-6 ogos,,fakulti pengajian islam (fpi) telah mengadakan minggu bahasa arab,,,jadi dipendekkan cerita aku pon sertaila,,ada banyak kategori pertandingan dipertandingkan,,dan aku menyertai 3 pertandingan daripadanya,,alhamdulillah,,Ustaz aku ,,Ustaz Ahmad bagi markah "musyarakah"huhhuhu..aku masuk pertandingan nasyatul al-ahkbar(membaca berita bahasa arab)..al-tamsilat(lakonan arab) dan khitobah syiir wal qasidah(syarahan,deklamasi sajak dan qasidah arab)..alhamdulillah aku dapat tempat jugak untuk ke3,3 pertandingan ini,,,huuhhuhu,,,
baca berita aku dapat tempat ke3,,syarahan aku dapat tempat pertama manakala group aku dapat tempat ke2 untuk lakonan,,

Group lakonan aku kira paling lawak la masa pertandingan,,tajuk lakona kitaorg"al-fallahu ya kunu al-tobib"maksudnya si petani menjadi doktor,,
dan aku menjadi al-fallahu iaitu petani yang merupakan waktu utama ,,hehehheee,,,kawan2 yang aku tarik untuk sertai lakonan ni,,sapa lagi kalo bukan kawan2 baikku,,kiah,,ati,,jai dan hani,,cayalah korang mmg bestlah,,, tahun depan kita masuk lagi,,

Pengajarannya aku dapat lagi menambah kekuatan untuk berkomunikasi dalam bahasa arab yang sebenarnya amat amatlah seronok bila kita gunakan,,,jadi apa lai kawan2,,haiya takallamu bi arabiyah"...

Selasa, Ogos 04, 2009

SuJUD,,

Bila dilanda musibah
Hati tabah mula rebah
Jangan biarkan dugaan
Rapuhkan pedoman hidup

Andai waktu itu tiba
Semaikan sifat bersabar
Hanya Dia saja menentu
Dan kita hanya mampu sujud


Jika direnung kembali
Dari kehidupan
Pelbagai halangan kutempuh penuh cabaran
Tiada satupun ku hadapi dengan senang dan
Tiada satupun ku hadapi dengan tenang

Tapi ku bersyukur
Di saat ku murung
Ku musikkan dalam kedua telapak tangan
Semangat yang dah luntur
Harapan yang dah terkubur
Diberi arah tukku teruskan


Bila dilanda musibah
Hati tabah mula rebah
Jangan biarkan dugaan
Rapuhkan pedoman hidup

Andai waktu itu tiba
Semaikan sifat bersabar
Hanya Dia saja menentu
Dan kita hanya mampu sujud……

Hanya mampu sujud…..


Pernah kulihat mereka
Yang hilang segalanya
Insan yang tersayang
Atau harta benda
Pancaroba bencana juga malapetaka
Adalah sebahagian ujian dunia

Di sebalik kesusahan
Tidak letih mengerti erti kesenangan
Harusku akur dengan apa yang telah dikurnia
Barangkali esok semua berubah

Janganlah kita melupakanNya
Ketika langit cerah bersinar
Janganlah kita melupakanNya
Ketika langit mendung tak bercahaya


Bila dilanda musibah
Hati tabah mula rebah
Jangan biarkan dugaan
Rapuhkan pedoman hidup


Andai waktu itu tiba
Semaikan sifat bersabar
Hanya Dia saja menentu
Dan kita hanya mampu sujud……

Hanya mampu sujud…..

#sujudlah padaNya..kerana hanya padaNYa Sahaja kita bergantung,,sujud adalah lambang kita taat dan patuh pada suruhanNYA,,,
hanya ALLAH,,ALLAH fi qalbi,,insyallah,,,

Cinta Terakhir (Aiman)

Kau Cinta pertamaku
Engkau cinta terakhirku
Tiada apa yang bisa menafikan kasih kita...

Kau ayu dimataku
Satu antara seribu
Tiada tara didunia...

Mungkin kan terputus di tengah jalan
Mungkin kan terlerai tanpa ikatan
Usah ragu dengan takdir...

Mungkin kitakan berbeza haluan
Berakhirnya cerita percintaan
Segalanya ditentukan Tuhan....


#lagu ini banyak memberi diri ini semangat...semoga cinta yang diri ini mendambakan akan dimiliki suatu hari nanti,,,insyallah,,

cinta itu adalah anugerah ALLAH

Cinta Ini - Siti Nurhaliza

Betapa Engkau Menyintai
Agungkan Aku Bagai Seorang Puteri
Selalu Kau Puja Diriku Ini
Melayang Aku Tak Memijak Bumi

Namun Terkadang Ku Rasakan
Apakah Sikapmu Tak Berlebihan
Aku Wanita Tak Sempurna
Bukan Sekilaunya Batu Permata

Marilah Bersama Jalani Cinta Kita Apa Adanya
Saling Mengerti Dan Sudi Menerima
Kita Manusia Biasa
Marilah Menjaga Kesucian Cinta Rahmat Yang Kuasa
Saling Berpadu Hati Untuk Berdua
Dalam Dakapan Mesra

Nikmati Suka Berbagi Duka
Seiring Denganmu Aku Bahagia
Genggam Jemari Dan Berjanji
Setia Selamanya Sampai Akhir Nanti

Surat Cinta Noura kepada Fahri (Novel Ayat Ayat Cinta)

18 02 2008

Surat Cinta Noura kepada Fahri

Kepada Fahri bin Abdillah, seorang mahasiswa

dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia

Assalamu’alaikum warahmatullah wa barakatuh.

Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni

surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi.

Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga

Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam

penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam

segala musim dan peristiwa.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk

mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat

kau baca suratku ini anggaplah aku ada dihadapanmu dan menangis sambil

mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian

tiada memiliki siapa-siapa kecuali Allah di dalam dada, kaulah orang yang

pertama datang memberikan rasa simpatimu dan kasih sayangmu. Aku tahu kau

telah menitikkan air mata untukku ketika orang-orang tidak menitikkan air mata

untukku.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Ketika orang-orang di sekitarku nyaris hilang kepekaan mereka dan masa

bodoh dengan apa yang menimpa pada diriku karena mereka diselimuti rasa

bosan dan jengkel atas kejadian yang sering berulang menimpa diriku, kau tidak

hilang rasa pedulimu. Aku tidak memintamu untuk mengakui hal itu. Karena

orang ikhlas tidak akan pernah mau mengingat kebajikan yang telah

dilakukannya. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang saat ini kudera dalam

relung jiwa.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Malam itu aku mengira aku akan jadi gelandangan dan tidak memiliki

siapa-siapa. Aku nyaris putus asa. Aku nyaris mau mengetuk pintu neraka dan

menjual segala kehormatan diriku karena aku tiada kuat lagi menahan derita.

Ketika setan nyaris membalik keteguhan imanku, datanglah Maria menghibur

dengan segala kelembutan hatinya. Ia datang bagaikan malaikat Jibril

menurunkan hujan pada ladang-ladang yang sedang sekarat menanti kematian.

Di kamar Maria aku terharu akan ketulusan hatinya dan keberaniannya. Aku

ingin mencium telapak kakinya atas elusan lembut tangannya pada punggungku

yang sakit tiada tara. Namun apa yang terjadi Fahri?

Maria malah menangis dan memelukku erat-erat. Dengan jujur ia

menceritakan semuanya. Ia sama sekali tidak berani turun dan tidak berniat turun

malam itu. Ia telah menutup kedua telinganya dengan segala keributan yang

ditimbulkan oleh ayahku yang kejam itu. Dan datanglah permintaanmu melalui

sms kepada Maria agar berkenan turun menyeka air mata dukaku. Maria tidak

mau. Kau terus memaksanya. Maria tetap tidak mau. Kau mengatakan pada

Maria: ‘Kumohon tuturlah dan usaplah air mata. Aku menangis jika ada

perempuan menangis. Aku tidak tahan. Kumohon. Andaikan aku halal baginya

tentu aku akan turun mengusap air matanya dan membawanya ke tempat yang jauh dari linangan air mata selama-lamanya. Maria tetap tidak mau.” Dia

menjawab: “Untuk yang ini jangan paksa aku, Fahri! Aku tidak bisa.” Kemudian

dengan nama Isa Al Masih kau memaksa Maria, kau katakan, “Kumohon, demi

rasa cintamu pada Al Masih.” Lalu Maria turun dan kau mengawasi dari jendela.

Aku tahu semua karena Maria membeberkan semua. Ia memperlihatkan semua

kata-katamu yang masih tersimpan dalam handphone-nya. Maria tidak mau aku

cium kakinya. Sebab menurut dia sebenarnya yang pantas aku cium kakinya dan

kubasahi dengan air mata haruku atas kemuliaan hatinya adalah kau. Sejak itu

aku tidak lagi merasa sendiri. Aku merasa ada orang yang menyayangiku. Aku

tidak sendirian di muka bumi ini.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Anggaplah saat ini aku sedang mencium kedua telapak kakimu dengan air

mata haruku. Kalau kau berkenan dan Tuhan mengizinkan aku ingin jadi abdi

dan budakmu dengan penuh rasa cinta. Menjadi abdi dan budak bagi orang

shaleh yang takut kepada Allah tiada jauh berbeda rasanya dengan menjadi

puteri di istana raja. Orang shaleh selalu memanusiakan manusia dan tidak akan

menzhaliminya. Saat ini aku masih dirundung kecemasan dan ketakutan jika

ayahku mencariku dan akhirnya menemukanku. Aku takut dijadikan santapan

serigala.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Sebenarnya aku merasa tiada pantas sedikit pun menuliskan ini semua.

Tapi rasa hormat dan cintaku padamu yang tiap detik semakin membesar di

dalam dada terus memaksanya dan aku tiada mampu menahannya. Aku

sebenarnya merasa tiada pantas mencintaimu tapi apa yang bisa dibuat oleh

makhluk dhaif seperti diriku.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Dalam hatiku, keinginanku sekarang ini adalah aku ingin halal bagimu.

Islam memang telah menghapus perbudakan, tapi demi rasa cintaku padamu

yang tiada terkira dalamnya terhunjam di dada aku ingin menjadi budakmu.

Budak yang halal bagimu, yang bisa kau seka air matanya, kau belai rambutnya

dan kau kecup keningnya. Aku tiada berani berharap lebih dari itu. Sangat tidak

pantas bagi gadis miskin yang nista seperti diriku berharap menjadi isterimu. Aku merasa dengan itu aku akan menemukan hidup baru yang jauh dari cambukan,

makian, kecemasan, ketakutan dan kehinaan. Yang ada dalam benakku adalah

meninggalkan Mesir. Aku sangat mencintai Mesir tanah kelahiranku. Tapi aku

merasa tidak bisa hidup tenang dalam satu bumi dengan orang-orang yang

sangat membenciku dan selalu menginginkan kesengsaraan, kehancuran dan

kehinaan diriku. Meskipun saat ini aku berada di tempat yang tenang dan aman

di tengah keluarga Syaikh Ahmad, jauh dari ayah dan dua kakakku yang kejam,

tapi aku masih merasa selalu diintai bahaya. Aku takut mereka akan menemukan

diriku. Kau tentu tahu di Mesir ini angin dan tembok bisa berbicara.

Wahai orang yang lembut hatinya,

Apakah aku salah menulis ini semua? Segala yang saat ini menderu di

dalam dada dan jiwa. Sudah lama aku selalu menanggung nestapa. Hatiku selalu

kelam oleh penderitaan. Aku merasa kau datang dengan seberkas cahaya kasih

sayang. Belum pernah aku merasakan rasa cinta pada seseorang sekuat rasa

cintaku pada dirimu. Aku tidak ingin mengganggu dirimu dengan kenistaan kata-

kataku yang tertoreh dalam lembaran kertas ini. Jika ada yang bernuansa dosa

semoga Allah mengampuninya. Aku sudah siap seandainya aku harus terbakar

oleh panasnya api cinta yang pernah membakar Laila dan Majnun. Biarlah aku

jadi Laila yang mati karena kobaran cintanya, namun aku tidak berharap kau

jadi Majnun. Kau orang baik, orang baik selalu disertai Allah.

Doakan Allah mengampuni diriku. Maafkan atas kelancanganku.

Wassalamu’alaikum,

Yang dirundung nestapa,

Noura